"Heat Checking” merupakan penyebab kegagalan umum pada Dies proses Die Casting terutama yang terbuat dari baja H-13 dan biasanya disebabkan oleh peristiwa “Over Stressing” atau “Thermal Fatigue” pada baja yang digunakan.
“Thermal Fatigue” ini disebabkan oleh pergantian Pemanasan dan Pendinginan permukaan Die, sehubungan dengan terjadinya “Thermal Shocks” akibat masuknya material cair Die Casting (dalam hal ini umumnya Aluminium cair).
“Heat Checking” yang berlanjut dapat mengakibatkan Crack atau Cavitation dari permukaan Die ke dalam baja yang pada akhirnya dapat menyebabkan Die menjadi pecah.
Gambar 1 menunjukkan tampilan “Heat Checking” pada Dies proses Die Casting. Terlihat adanya garis-garis retakan halus pada permukaan.
Gambar 1. Tampilan “Heat checking” pada Dies proses Die Casting. (Dokumentasi PT.TIRA AUSTENITE,Tbk )
II. Mekanisme Heat Checking
Ketika Aluminium cair diinjeksikan ke dalam Die. Permukaan Die mengalami pemanasan secara cepat hingga temperatur dekat dengan Aluminium cair. Hal ini menyebabkan Ekspansi pada permukaan Die. Akan tetapi Interior dari Die akan tetap dingin, menahan Ekspansi dan menyebabkan “Compressive Stress” pada permukaan Die.
Sesaat kemudian, saat Aluminium mulai mendingin, panas mulai merambat dari permukaan ke Interior Die.
Saat pembekuan, Aluminium yang mulai membeku akan mulai ’terpisah’ dari permukaan Die, membatasi “Heat Transfer” dari Aluminium.
Waktu Aluminium yang beku dan berbentuk Part dikeluarkan dari Die, permukaan Die akan mendingin secara cepat, menyebabkan Kontraksi. Akan tetapi, karena Interior Die sekarang lebih panas dari Permukaan Die, maka Kontraksi Permukaan akan terhalang. Inilah yang menyebabkan Tegangan Tinggi pada permukaan Die. Jika proses ini berulang-ulang pada akhirnya akan menyebabkan “Heat Checking” yang merupakan akibat proses “Thermal Fatigue”.
III. Penanganan
“Heat Checking” yang terjadi sebelum waktunya umumnya disebabkan proses Preheating dimana temperatur Preheating kurang tinggi, untuk Aluminium cair dengan temperatur cair ± 500 – 600 derajat Celcius membutuhkan Preheating hingga mendekati temperatur Aluminium cair (sekitar 400 derajat Celcius). Dengan proses Preheating yang tepat dapat memperpanjang umur Die atau setidaknya menyamai jumlah Shot standar Part yang dibuat.